Adu Gasing Khas Bangka Belitung

Pangkak Gasing

Pangkak Gasing

Sobat Pariwisata! Pernah dengar gasing atau gangsing? Ternyata mainan ini adalah mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali, loh! Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dengan keseimbangan di satu titik. Setelah berputar tegak selama beberapa waktu, gasing akan terhuyung-huyung karena efek giroskopik yang berkurang sedikit demi sedikit.

Pariwisata Indonesia

Umumnya gangsing dibuat dengan material kayu, plastik, atau bambu. Kayu akan dibentuk hingga menjadi badan gasing. Selanjutnya gasing akan dilengkapi dengan tali nylon yang panjangnya berbeda-beda, tergantung dari panjang lengan pemainnya. Permainan ini sangat diminati oleh anak-anak hingga orang dewasa. Ada yang menjadikannya sebagai hiburan, olahraga, hingga mengadu nasib.

Pariwisata Indonesia

Di Nusantara sendiri, gasing bisa ditemukan hampir di setiap daerah dengan nama yang berbeda-beda. Ada paki, gangsing, gangsingan, pathon, maggasing, begasing, apiong, pukang, dan lainnya. Hanya di Sumatera Barat, Tanjung Pinang, Riau, Jambi, dan Bengkulu, mainan ini disebut gasing. Konon, gasing Indonesia pertama kali ada di daerah pesisir Melayu. Namun, tidak ada catatan pasti kapan gasing ini pertama kali dimainkan.

Pariwisata Indonesia

Umumnya, gasing akan dimainkan sebagai kontes atau adu lama. Di mana beberapa gasing akan dimainkan secara bersamaan. Gasing yang paling lama berputar adalah pemenangnya. Di Provinsi Bangka Belitung, gasing juga dimainkan dengan cara lain yang disebut pangkak gasing. Pangkak berarti hantam atau bentur (antara dua benda keras). Secara harfiah, pangkak gasing bisa diartikan sebagai permainan memukul gasing ke gasing lawan.

Permainan ini dimulai dengan salah satu gasing terlebih dahulu diputar di tanah. Kemudian lawan akan memainkan gasing dengan cara membenturkannya pada gasing yang tengah berputar. Pemenangnya adalah gasing yang lebih lama berputar di arena yang telah disediakan.

Pariwisata Indonesia

Permainan pangkak gasing ini cukup popular dan sering dimainkan oleh para ‘bujang’ di Kepulauan Bangka Belitung. Pada zaman dulu, mereka membuat gasing dari buah kelapa yang masih muda. Namun, anak-anak zaman sekarang lebih senang memilih gasing yang terbuat dari plastik maupun besi.

Selain sebagai hiburan, permainan pangkak gasing bisa mengajarkan banyak nilai pada generasi muda. Seperti nilai historis, budaya, serta sportivitas. Permainan ini juga melatih keuletan dan konsentrasi. Selain itu permainan ini sering dilombakan dalam acara tertentu loh! Seperti dalam video berikut ini dalam kegiatan Open Turnamen Gasing Bupati Bateng CUP 2020, dalam rangka melestarikan olah raga tradisional.

Keunikan permainan ini membuat pemerintah daerah Provinsi Bangka Belitung berupaya untuk melestarikan dan mensosialisasikannya ke masyarakat Indonesia dan dunia. Hingga saat ini, setidaknya ada tujuh negara di Eropa dan Amerika yang telah diperkenalkan permainan gasing khas Bangka Belitung, yaitu Perancis, Kolombia, Meksiko, Amerika Serikat, Yunani, Hongaria, dan Italia.

Berbagai festival dan lomba pangkak gasing pun kerap diadakan. Pangkak gasing pun menjadi salah satu sarana untuk promosi pariwisata Kepulauan Bangka Belitung.(Nita)