PariwisataIndonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan pembangunan empat dari tujuh venue untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua tahun 2021, yang merupakan amanat dari Inpres No. 10/2017 untuk #IndonesiaMaju.


Baca juga : Blusukan Sandiaga di Mandalika, Protokol CHSE dan #GERCEP MotoGP
Empat venue yang pembangunannya selesai 100% dan siap diserahterimakan ke Pemerintah Daerah (Pemda), yakni : Venue Area Aquatic; Venue Istora Papua Bangkit; Venue Arena Cricket; dan arena Hockey Indoor dan Outdoor.
Baca juga : Menteri Sandiaga dan Menko Luhut Rembukan, Bahas Pariwisata Indonesia
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).
“Diharapkan terselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Menteri PUPR menambahkan, infrastruktur pembangunan di Papua ini diharapkan dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik di kancah nasional maupun internasional.
Venue Aquatic ini dilengkapi fasilitas pool berstandar internasional. Venue yang dibangun dengan biaya APBN (MYC) tahun 2018-2020 telah mendapat pengakuan dunia dari Federation Internationale de Natation (FINA) atau organisasi induk federasi olahraga renang internasional pada 27 Juli 2020.


Begitu juga untuk arena Hockey Outdoor, telah mengantongi sertifikasi dari Federation Internationale de Hockey atau Federasi Hoki Internasional (FIH).
Sebelumnya, 17 Agustus tahun lalu, bertepatan HUT RI ke-75 Istora Papua Bangkit berhasil mencatatkan Rekor Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) untuk 3 (tiga) kategori sekaligus.
Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan Suprijanto menjelaskan, ketiga kategori tersebut yaitu:
- Pertama, struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter.
- Kedua, atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7300 meter persegi.
- Ketiga, instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter dan diameter cincin dalam sepanjang 56 meter.
Baca juga : 365 Hari, HK: Mewujudkan #IndonesiaMaju! Raih Kinerja Terbaik Saat Pandemi
Iwan pun menjelaskan terkait empat infrastruktur penunjang PON XX Papua 2021, saat ini, venue tersebut telah rampung 100%, sudah memasuki masa pemeliharaan dan siap diserahterimakan kepada Provinsi Papua.


Baca juga : Monumen Kapsul Waktu, Semangat Sinar Pembangunan Indonesia
Baca juga : Pembangunan Ibu Kota Baru Bakal Dipercepat Tahun Depan
Dikatakannya lagi, sebelum proses serahterima aset, Kementerian PUPR lebih dulu meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit. Nantinya, hasil dari penilain BPKP akan menjelaskan soal aset-aset tersebut serta rekomendasi apa saja terhadap calon penerima manfaat.
Sementara itu, tiga venue lain yang masih dalam penyelesaian pembangunan, yakni: Venue Dayung, Panahan; dan Sepatu Roda. Progres pembangunannya sudah di 63,93%.
Upaya mempercantik infrastruktur penunjang PON XX di Papua yang perhelatan akbarnya tahun ini, tampil semakin molek. Kementerian PUPR pun melakukan penataan kawasan kampung harapan sebagai area pendukung venue istora dan akuatik. Adapun progres pembangunan fisiknya ini, sudah 58,94%.
Area berikutnya yang juga disulap untuk tampil memukau adalah penataan kawasan doyo baru sebagai area pendukung arena cricket; hoki outdoor dan indoor. Untuk progres fisik penataan yang satu ini, sudah mencapai 78,3%.
Leave a Reply